Sunday, February 17, 2013

PENGARUH NEGATIF KONSUMSI SUSU BAGI KESEHATAN

Makan dan minum merupakan kegiatan yang sangat penting bagi manusia dan semua makhluk hidup umumnya, karena merupakan salah satu salah satu cara untuk memperoleh unsur-unsur yang diperlukan tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan lain-lain. Jadi wajar jika dikategorikan ke dalam kebutuhan primer. Bayangin aja beberapa hari tanpa minum atau makan sama sekali, pasti tubuh jadi lemas lunglai.
Dari segi nutrisi, prinsipnya adalah asupan makanan si kecil sehari-hari harus memenuhi kebutuhan nutrisinya perhari dan diusahakan makanan yang dikonsumsi adalah beraneka ragam dan memenuhi gizi seimbang.
Untuk anak usia 1-3 tahun, angka kecukupan gizi (AKG)nya adalah 1000 Kalori per hari. Selanjutnya dari mana kebutuhannya terpenuhi? dari pola makan 3 kali makan besar (pagi, siang dan malam) serta 2 kali snack.
Setelah lepas dari ASI ekslusif, banyak para ibu muda yang tetap ingin memberikan susu sebagai makanan tambahan sekaligus berharap agar anaknya terlihat montok tanpa mempertimbangkan efek negatif konsumsi susu
Para orang tua harus mempertimbangkan efek negatif konsumsi susu formula terhadap anaknya karean dampak yang akan timbul merugikan kesehatan anak baik dimasa sekarang maupun di masa mendatang.
Sebuah studi tentang susu telah menunjukkan bahwa konsumsi susu memiliki berbagai efek negatif terhadap konsumen, terutama bagi pemilik kulit gelap. Kebanyakan, susu yang dijual dipasaran tidak diproduksi dengan cara yang sama seperti susu yang diperoleh secara alami dari peternakan. Sapi penghasil susu saat ini adalah sapi yang jarang makan, sakit, atau bunting di mana hormonnya sedang tidak bagus. Hormon ini kemudian masuk ke dalam susu dan memberi efek buruk bagi peminum susu. Demikian seperti dikutip dari Carefair.
Progesteron yang terdapat dalam susu sapi betina bunting terurai menjadi androgen. Androgen adalah hormon steroid yang mengendalikan sifat maskulin dan karakteristik setiap hewan bertulang belakang. Androgen yang paling sering dibahas adalah testosteron.
SETELAH DEWASAPUN TETAP MENGKONSUMSI SUSU
Orang dewasa tetap mengkonsumsi susu dengan berbagai alasanuntuk memenuhi kebutuhan protein ataupun mineral lainnya, misalnya kalsium. Ini adalah anggapan yang kuran benar, karena protein dan kalsium tidak harus didapatkan dari susu namun bisa juga diperoleh dari makanan.
Beberapa dokter berpikir bahwa perkembangan jerawat yang dialami remaja dapat dikaitkan dengan efek negatif konsumsi susu yang memiliki kandungan ekstraandrogen. Ketika anak laki-laki memasuki masa puber, misalnya, hormon testosteron bertambah akibat mengkonsumsi susu beberapa gelas setiap hari. Kebiasaan ini yang menyebabkan kulit mengalami permasalahan cukup serius karena pengaruh negatif mengkonsumsi susu.
Selain pengaruh negatif mengkonsumsi susu sebagaimana diatas, banyak orang alergi susu, dan manifestasi reaksi ini terlihat pada kulit, seperti dermatitis atopik pada bayi. Dermatitis atopik merupakan peradangan menahun pada lapisan atas kulit yang menyebabkan rasa gatal. Sementara orang dewasa mengalami lactose intolerant, yakni reaksi alergi susu yang dapat berwujud jerawat.
Selain yang tersebut diatas, konsumsi susu dapat mengakibatan berbagai pengaruh negatif baik secara langsung maupun dalam jangka panjang.
Susu dalam tubuh manusia akan diserap langsung oleh tubuh tanpa melalui proses pencernaan. Hal ini karena dalam tubuh manusia tidak memiliki enzim untuk mencernanya. Zat - zat tertentu yang tidak diserap oleh tubuh akan buang melalui ginjal yang tentunya akan menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan ginjal.

Mengapa manusia walaupun sudah dewasa masih mengkonsumsi susu?
Tidak ada makluk hidup selain manusia yang masih mengkonsumsi susu, Sapi, kambing,dll tidak mengkonsumsi susu ketika beranjak dewasa
Manusia adalah makluk hidup yang nekad mengkonsumsi susu di luar spesiesnya.
 
 
Sumber : rkapti.blogspot.com

No comments:

Post a Comment