Todak (Xiphias gladius) atau
adalah sejenis ikan laut yang rahang atas dan moncongnya memanjang
berbentuk seperti pedang pipih dan kuat, berukuran hampir sepertiga
panjang badan ikan tersebut. Tubuh ikan todak panjang membulat dapat
mencapai 2 - 4,6 m dan dapat berbobot hingga 650 kg. Kulitnya licin
tidak bersisik, bagian atas tubuhnya berwarna keunguan atau kebiruan dan
bagian bawah tubuhnya keperakan. Banyak terdapat di perairan tropis dan
perairan iklim sedang.
Ikan todak satu-satunya anggota famili Xiphiidae.
Nama ilmiahnya berasal dari
paruhnya yang panjang dan tajam menyerupai pedang (Latin gladius) atau
tombak. Pedang tersebut bersama dengan bentuk tubuh yang melancip
memungkinkan ikan todak menyibak air dengan mudah dan lincah. Berlawanan
dengan kepercayaan, pedangnya itu tidak dipakai menombak, melainkan
untuk memukul untuk melukai mangsanya, untuk membuat mangsa tersebut
mudah ditangkap. Untuk menangkap mangsanya, ikan todak sangat bergantung
pada kecepatannya yang dapat mencapai 80 kilometer per jam serta
kelincahan dalam air.Ikan ini pun di juluki ikan tercepat di laut. Satu
penggunaan untuk pertahanan yang mungkin dari pedangnya adalah
melindungi dirinya dari pemangsa alaminya yang sedikit. Hiu mako
sirip-pendek adalah salah satu binatang laut jarang yang cukup besar dan
cepat untuk mengejar dan membunuh seekor ikan todak, namun hiu itu
tidak selalu menang. Kadang-kadang, saat berjuang melawan seekor hiu,
seekor ikan todak dapat membunuh hiu tersebut dengan menusuknya di
insang atau perut.
Todak betina lebih besar dari
yang jantan, dengan jantan yang lebih berat dari 135 kg jarang
ditemukan. Ikan todak betina dewasa pada umur 4-5 tahun di Pasifik
barat-laut sementara jantan dewasa sekitar umur 3 sampai 4 tahun. Di
Pasifik Utara, pemijahan berkelompok terjadi di air yang lebih hangat
daripada 24 °C dari bulan Maret hingga Juli dan sepanjang tahun di
Pasifik katulistiwa. Ikan todak dewasa mencari makan yang berupa ikan
pelagis seperti tuna kecil, lemadang, barakuda, dan ikan terbang,
makarel, dan juga spesies bentik seperti hake dan rockfish. Jika ada,
cumi-cumi juga mangsa yang penting. Ikan todak dewasa dianggap memiliki
sedikit pemangsa, sedangkan ikan todak muda sangat rentan dimangsa oleh
ikan pelagis besar.
Ikan todak bukan ikan yang hidup
berkelompok. Mereka berenang sendirian dan dalam pengelompokan yang
berjauhan, terpisah sekitar 10 meter dari ikan todak tetangganya. Mereka
sering ditemukan berjemur di permukaan, mengudarakan sirip punggung
pertamanya. Penumpang kapal melaporkan hal ini sebagai pemandangan
indah, seperti lompatan kuatnya yang membuat spesies ini dikenal.
Lompatan ini oleh beberapa peneliti dianggap untuk melepaskan hama,
seperti remora atau lamprey. Lompatan itu juga bisa menjadi cara ikan
todak makan di permukaan dengan mengejutkan ikan kecil saat todak itu
melompat dari air, membuat ikan kecil tersebut lebih mudah ditangkap
untuk dimakan.Meskipun ikan todak termasuk hewan berdarah dingin, mereka
mempunyai organ khusus dekat mata untuk menghangatkan mata dan juga
otak mereka. Suhu 10 sampai 15 °C di atas suhu air sekitarnya telah
diukur. Pemanasan mata meningkatkan penglihatannya, dan meningkatkan
kemampuannya dalam menagkap mangsa. Dari lebih dari 25.000 spesies ikan
bertulang sejati, hanya 22 yang diketahui mampu menghangatkan bagian
tubuh tertentu di atas suhu air sekitarnya. Di antara ikan-ikan tersebut
adalah ikan todak, marlin dan tuna.
Ikan todak makan setiap hari,
seringkali pada malam hari saat mereka naik ke permukan dan air dekat
permukaan untuk mencari ikan yang lebih kecil. Mereka telah diaamati
bergerak melewati sekawanan ikan, menebaskan pedangnya untuk membunuh
atau mengejutkan mangsanya. Di Atlantik Utara bagian barat, cumi-cumi
merupakan makanannya yang populer. Ikan seperti menhaden, makerel,
bluefish, silver hake, butterfish, dan hering juga merupakan makanan
ikan todak.
sumber
http://nagisaariari.blogspot.com/2010_12_01_archive.html
No comments:
Post a Comment