Kadang seseorang menemukan warna fesesnya tidak seperti biasa, tapi lebih mirip dengan warna makanan yang dikonsumsinya. Hal ini ternyata makanan atau minuman yang dikonsumsi bisa mempengaruhi warna feses yang keluar.
Awalnya organ hati akan memproduksi cairan empedu dan menyimpannya di dalam kantong empedu. Nantinya kantong empedu akan mengeluarkan cairan ke dalam usus kecil untuk membantu proses pencernaan. Cairan empedu inilah yang memberikan warna khas pada feses.
Warna dari feses ini dipengaruhi oleh kondisi medis, makanan serta minuman yang dikonsumsi, karena itu sangat mungkin warna feses berubah sesuai dengan makanan yang dikonsumsi :
A. Berikut beberapa warna feses dan artinya :
1. Jika feses mengandung darah maka ia akan berwarna merah atau hitam.
2. Sedangkan jika kantong empedu bermasalah atau ada infeksi pada hati maka feses yang keluar akan berwarna pucat atau putih.
3. Jika feses yang keluar berwarna hijau maka kemungkinan besar itu diakibatkan oleh sayuran hijau gelap seperti bayam yang dikonsumsi. Selain itu pewarna makanan biru atau hijau yang biasa terkandung dalam minuman atau es bisa menyebabkan feses berwarna hijau. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh makanan yang terlalu cepat melewati usus besar sehingga tidak melalui proses pencernaan dengan sempurna.
4. Warna feses yang merah biasanya mengindikasikan perdarahan di rektum.
Tapi jika warna merahnya menyeluruh dan bukan berbentuk seperti garis-garis kemungkinan besar diakibatkan makanan. Feses merah akibat makanan umumnya disebabkan oleh buah bit, makanan dengan pewarna merah termasuk minuman bubuk dan juga makanan yang mengandung gelatin.
5. Sedangkan feses berwarna hitam selain menunjukkan adanya darah bisa juga terjadi akibat pengaruh makanan atau obat. Mengonsumsi licorice (sejenis tumbuhan yang dikenal dengan akar manis), mengonsumsi suplemen penambah zat besi atau obat yang mengandung bismuth bisa membuat feses berwarna hitam.
Secara normal, feses atau kotoran manusia berwarna kuning atau kecoklat-coklatan. Tapi pada kondisi tertentu, feses bisa berubah warna menjadi hitam. Apa penyebab feses berwarna hitam?
Kotoran berwarna hitam berarti menandakan adanya darah di dalam feses. Darah menjadi hitam akibat adanya pendarahan yang berasal dari saluran pencernaan bagian atas, yang meliputi kerongkongan, perut dan bagian atas dari usus kecil.
B. Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan feses berwarna hitam :
1. Peptic Ulcer (bisul perut atau tukak lambung)
Tukak lambung merupakan luka yang terbuka dan terbentuk di lapisan kerongkongan, perut atau bagian atas dari usus kecil.
Penyebab paling umum dari tukak lambung adalah infeksi dari bakteri Helicobacter pylori. Penyebab lain adalah obat nyeri yang berlebihan, merokok dan penyalahgunaan alkohol. Dan stres dapat memperburuk tukak lambung.
Gejala pada tukak lambung adalah sakit perut dengan rasa terbakar, kotoran hitam, muntah darah, mual, penurunan berat badan dan perubahan nafsu makan.
Pengobatan untuk tukak lambung terdiri dari kombinasi obat yang termasuk antibiotik, blocker asam, antasida dan inhibitor pompa proton. Jika tukak lambung tidak menanggapi terapi obat, pembedahan mungkin diperlukan.
2. Gastritis (radang perut)
Gastritis merupakan kondisi yang ditandai oleh peradangan pada selaput perut. Penyebab paling umum adalah konsumsi alkohol berlebihan, infeksi bakteri, obat tertentu dan merokok.
Gejala gastritis meliputi kotoran berwarna hitam, sakit perut, gangguan pencernaan, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah darah.
Dalam beberapa kasus, obat-obatan yang mengurangi produksi asam lambung atau menetralkan asam lambung mungkin dapat membantu dalam mengurangi gejala-gejala.
3. Air mata Mallory-Weiss
Air mata Mallory-Weiss adalah 'air mata' yang terjadi di mukosa, yaitu tempat esofagus memenuhi perut.
Meskipun jarang, air mata terjadi akibat dari muntah atau batuk yang kuat atau terus-menerus dan juga kejang. Gejala dari air mata Mallory-Weiss meliputi kotoran berwarna hitam dan muntah darah.
Air mata Mallory-Weiss biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan, dalam waktu sekitar 10 hari. Jika pendarahan parah, transfusi darah mungkin diperlukan untuk mengganti kehilangan darah.
Jika perubahan warna feses ini terjadi dalam jangka waktu lama dan tetap muncul meskipun sudah tidak mengonsumsi suatu makanan, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk melihat apakah ada gangguan di usus atau infeksi yang membuat warna feses berubah.
No comments:
Post a Comment